Selasa, 22 Juni 2021

HUJAN SORE MENGHAPUS SENJA

 


Tidak ada semburat jingga.

Hanya gemericik terus menjatuh.

Keduanya sama sama membawa angin.

Sekarang menusuk, kemarin menyejuk.


Tenang, ini sementara.

Langit sedang sedih, mari kita hargai.

Ataukah...

Tanah sedang merajuk, meminta agar tanaman disuburkan?

Walau harus menutup keindahan.


Tidaklah buruk, rintik hujan tanpa malu menyentuh wajahku.

Menusuk kulit ku tanpa ragu-ragu.

Membasuh rasa sedu, menepis segala lesu.

Membongkar peliknya pilu.


Sudahlah, hujan sore tidaklah selalu hadir.

Meskipun suasananya terasa nadir.

Setidaknya mengingatkan ku tentang takdir.


-putrimaharani-

@zeppro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar